Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengeluarkan peringatan keras kepada produsen mobil hybrid di Indonesia agar tidak memindahkan produksi mereka ke negara lain. Hal ini disampaikan menyusul kekhawatiran bahwa insentif yang diberikan pemerintah Indonesia masih kalah kompetitif dibandingkan negara lain seperti Thailand.
Pentingnya Insentif untuk Mobil Hybrid
Agus Gumiwang menekankan bahwa insentif untuk mobil hybrid sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan produksi lokal. Menurutnya, tanpa insentif yang memadai, produsen mobil hybrid mungkin akan mempertimbangkan untuk memindahkan pabrik mereka ke negara lain yang menawarkan insentif lebih menarik.
Daftar Produsen yang Sudah Produksi Lokal
Saat ini, beberapa produsen mobil hybrid sudah memproduksi kendaraan mereka secara lokal di Indonesia. Berikut adalah daftar produsen dan model yang sudah diproduksi di dalam negeri:
-
Toyota:
- Innova Zenix
- Yaris Cross
-
Suzuki:
- Ertiga (mild hybrid)
- XL-7 (mild hybrid)
-
Wuling:
- Almaz Hybrid
Toyota menjadi merek yang paling banyak menjual model hybrid di Indonesia, dengan berbagai model seperti Alphard, Vellfire, Corolla Cross, Camry, dan Corolla Altis.
Perbandingan dengan Negara Lain
Agus Gumiwang juga menyoroti perbedaan harga mobil hybrid di Indonesia dan Thailand. Misalnya, Toyota Yaris Cross Hybrid dijual dengan harga sekitar Rp 440 juta di Indonesia, sementara di Thailand harganya hanya sekitar Rp 352 juta. Perbedaan harga ini menunjukkan bahwa insentif di Indonesia masih perlu ditingkatkan agar lebih kompetitif.
Langkah Selanjutnya
Menperin berencana untuk terus mendorong adanya insentif yang lebih baik untuk mobil hybrid. Hal ini diharapkan dapat mencegah produsen mobil hybrid yang sudah ada di Indonesia untuk tidak hengkang ke negara lain.
Dengan adanya insentif yang lebih kompetitif, diharapkan industri otomotif Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.
detikOto
kumparan
Viva
