JAKARTA, 21 Mei 2024 – Mobil yang jarang dipakai berpotensi menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen. Apalagi, jika hanya dipanaskan mesinnya tanpa dikendarai. Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, Suparna, mengatakan bahwa mobil yang jarang dipakai atau hanya dipanaskan selama semenit atau dua menit dapat memunculkan tumpukan kerak karbon yang menempel di ruang bakar.
Tumpukan kerak karbon ini akan mengganggu performa mesin. Mesin mobil zaman dulu akan mengelitik, tetapi mesin mobil modern memiliki sensor-sensor yang mencegah mengelitik. Pengapian disesuaikan agar tidak mengelitik, dan pengapiannya dimundurkan karena tumpukan karbon semakin banyak. Sehingga, performa akan menurun karena waktu pengapiannya tidak sesuai dengan standar. Pemakaian bahan bakar juga akan menjadi boros dan emisinya akan tinggi. Itulah dampak terparah apabila memanaskan mobil hanya diam di tempat, tanpa dikendarai.
Memanaskan mesin mobil sebaiknya hanya dilakukan sebentar, tidak sampai berjam-jam. Selain itu, memanaskan mesin jarang sekali dalam rpm tinggi. Biasanya, rpm stasioner yang paling digas sedikit. Panas mesin saja belum maksimal, dan pembakaran yang menghasilkan kerak karbon paling banyak terjadi pada saat rpm rendah. Berbeda halnya jika mobil dipakai harian, terutama saat masuk tol. Pada saat rpm tinggi, mesin akan cenderung membersihkan kerak karbon yang ada.
Ingatlah untuk memperhatikan kondisi mesin mobil dan menghindari memanaskannya hanya diam di tempat. Dengan perawatan yang baik, kita dapat memastikan mesin tetap berfungsi optimal dan mengurangi risiko kerusakan pada ruang bakar. Semoga informasi ini bermanfaat! 🚗💨