Memanaskan mesin mobil biasa dilakukan sebelum digunakan saat pagi hari ketika suhu dalam kondisi dingin. Tujuannya adalah untuk menjaga komponen mesin. Namun, selain itu, memanaskan mesin sebelum dioperasikan juga dapat memperawet usia komponen transmisi, khususnya pada mobil matik.
Menurut Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, sebelum mobil digunakan, pengemudi sebaiknya melakukan pemanasan mesin terlebih dahulu untuk memastikan semua komponen dalam kondisi siap. Proses pemanasan ini memiliki beberapa manfaat:
-
Stabilisasi Suhu Mesin: Pemanasan mesin secara bertahap memungkinkan sistem pelumasan mencapai suhu yang optimal. Ketika mesin dingin, putaran mesin stasioner bisa mencapai 1.000 Rpm, sedangkan setelah mencapai suhu kerja ideal, putaran mesin akan turun menjadi sekitar 650-750 Rpm.
-
Pencegahan Kerusakan Transmisi: Jika mobil langsung digunakan atau digeber tanpa pemanasan, perubahan suhu mesin bisa naik secara drastis. Ini dapat membuat pertautan kampas transmisi matik lebih kasar dan mempercepat keausan. Oleh karena itu, menunggu beberapa saat dengan mesin berputar stasioner sebelum berjalan adalah langkah yang bijaksana.
-
Kebocoran Kompresi: Pemanasan mesin juga membantu menghindari kebocoran kompresi. Beberapa komponen mesin yang tidak presisi akan menjadi lebih presisi ketika terkena panas. Jika mesin tidak dinyalakan dalam waktu yang lama, komponen yang tidak presisi ini dapat menjadi sumber kebocoran.
Ingatlah bahwa prosedur memindahkan tuas transmisi matik dari P ke R atau D juga mengharuskan pengemudi menginjak pedal rem terlebih dahulu. Hal ini bertujuan memastikan roda berhenti total dan putaran mesin tidak terlalu tinggi. Jadi, jangan buru-buru—pastikan roda berhenti terlebih dahulu sebelum memindahkan tuas transmisi.
Semoga informasi ini membantu Anda memahami pentingnya memanaskan mesin mobil sebelum mengemudi, terutama pada mobil matik. Ingatlah untuk selalu merujuk pada referensi yang akurat dan terpercaya saat mencari informasi lebih lanjut. 🚗💨