Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat. Pada Sabtu, 11 Mei 2024, bus yang membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Kecamatan Ciater. Diduga penyebab kecelakaan ini adalah rem blong.

Kasus kecelakaan maut bus dan truk akibat rem blong bukanlah hal baru. Beberapa kali terjadi insiden serupa. Mengapa kecelakaan semacam ini terus berulang? Mari kita telaah beberapa faktor yang berperan:

  1. Jumlah Pengemudi: Jumlah pengemudi bus dan truk di Indonesia mengalami penurunan, dan rasio dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sudah masuk dalam zona berbahaya. Ini berarti keselamatan terancam karena kurangnya pengemudi yang terampil.

  2. Kecakapan Pengemudi: Pengemudi seringkali tidak terlatih dalam mengoperasikan kendaraan dengan baik. Kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi yang ada pada bus dan truk serta melakukan pendeteksian dini atas kondisi kendaraan yang mengalami kerusakan sangat rendah. Faktor-faktor ini tidak selalu tercakup dalam mekanisme pengambilan SIM B1/B2.

  3. Waktu Kerja dan Istirahat: Pengemudi bus atau truk seringkali bekerja dalam kondisi waktu kerja, istirahat, dan libur yang buruk. Regulasi yang melindungi mereka masih minim. Akibatnya, performa pengemudi berisiko tinggi terhadap kelelahan dan bahkan bisa berujung pada microsleep.

Untuk mencegah kecelakaan maut terulang, perlu kerjasama dari semua pihak terkait. Kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan seluruh stakeholder harus bekerja bersama untuk mengawasi jam kerja dan aktivitas sopir bus. Dari hulu ke hilir, tindakan preventif harus diterapkan agar korban jiwa tidak lagi menjadi statistik kecelakaan.

Semoga dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi insiden kecelakaan maut di masa depan. Ingatlah bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama! 🙏🚍🛣️

detikOto – Kecelakaan Maut Bus Bakal Terulang Terus jika…
detikOto – Cegah Kecelakaan Maut Terulang, Jam Kerja dan Aktivitas Sopir Bus Bakal Diawasi
detikOto – Kecelakaan Maut Bus Terulang Terus: Tidak Ada Sabuk Keselamatan, Bodi Keropos

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini