Beberapa pelabuhan di Eropa sedang mengalami penumpukan kendaraan listrik, yang mayoritas berasal dari China. Ini kabarnya terjadi karena penurunan penjualan kendaraan ramah lingkungan tersebut. Dikutip dari Euronews, penumpukan kendaraan listrik yang diekspor dari Asia tersebut setidaknya bisa ditemukan di Antwerp dan Zeebrugge, Belgia. Dua pelabuhan tersebut menyediakan lahan parkir raksasa untuk menampung setidaknya 130.000 kendaraan listrik. Mobil-mobil listrik itu mayoritas merupakan brand asal China, termasuk MG, BYD, Nio, XPeng, Lynk & Co, Omoda, dan Hongqi.

Pihak pelabuhan membantah kalau mobil-mobil listrik yang ‘mangkrak’ tersebut seluruhnya berasal dari China. Namun mereka tidak menyebutkan juga dari negara lain asal mobil-mobil BEV tersebut berasal. Seorang sumber yang tak disebutkan namanya, menyebut mobil-mobil tersebut sudah ada yang terparkir di lokasi itu sampai setahun lamanya.

Dalam setidaknya satu tahun terakhir, penetrasi merek mobil China di Eropa memang terus meningkat. Ini sejalan dengan tren peralihan ke kendaraan ramah lingkungan yang tengah meningkat di banyak negara Eropa, plus insentif pemerintah beberapa negara pada pembeli kendaraan-kendaraan listrik. Pada empat bulan pertama tahun 2024 saja, ada 1,3 juta mobil listrik China yang masuk ke Eropa, melonjak 33% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penumpukan mobil-mobil listrik di pelabuhan ini ditengarai terjadi karena terjadinya perlambatan penjualan mobil listrik di Eropa. Meskipun sampai beberapa waktu lalu trennya terlihat sangat tinggi, kini malah terjadi kecenderungan penurunan. BBC melaporkan, pada empat bulan terakhir 2023, jumlah mobil listrik yang terjual di Benua Eropa turun 11% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan penurunan pertama yang tercatat sejak tahun 2016. Dalam rilis terbarunya, Tesla juga melaporkan penurunan penjualan global mereka hingga sebesar 9% pada periode Januari-April 2024. BYD mengalami kondisi serupa.

Beberapa brand mobil Eropa dan Amerika juga memutuskan ‘melonggarkan’ target elektrifikasi yang mereka sempat canangkan. Mercedes Benz pada awalnya menargetkan seluruh produknya akan full elektrifikasi pada tahun 2025. Namun dalam pernyataan terbaru yang disampaikan CEO Ola Kaellenius, Mercedes menyatakan mereka akan terus mengembangkan dan menjual mobil berbahan bakar bensin sampai selepas 2030 .

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini