Menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan harian memerlukan beberapa penyesuaian, terutama terkait aspek pemanfaatan dan keamanan baterai sebagai komponen penting yang mendukung penggerak mobil. Hal ini juga berlaku pada kendaraan listrik berteknologi hibrida alias hybrid electric vehicle (HEV). Meskipun masih memiliki mesin pembakaran (internal combustion engine/ICE), penanganannya berbeda saat terjadi sesuatu, terutama kecelakaan.

Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan saat mobil listrik mengalami kecelakaan:

  1. Roda Tidak Boleh Bergulir: Ketika terjadi kecelakaan, roda mobil listrik tidak boleh bergulir. Ini karena jika roda bergerak, secara otomatis akan mengaktifkan baterai. Sebaiknya kendaraan diam dan tidak bergerak.

  2. Pengecekan Baterai: Bagian baterai bisa saja mengalami masalah akibat kecelakaan. Oleh karena itu, lakukan pengecekan terlebih dahulu di diler terdekat dengan cara derek atau towing. Pastikan kondisi aki besar (baterai) tidak mengalami korsleting.

  3. Penanganan Saat Diderek: Jika mobil penggeraknya roda depan, bagian depan mobil (bagian belakang yang menyentuh permukaan jalan dan berputar) harus diangkat. Sebaliknya, jika mobil merupakan penggerak roda belakang, bagian buritan yang harus diangkat oleh mobil derek. Jika mobil menggunakan all-wheel drive, mobil harus digendong atau di-towing.

Ingatlah untuk selalu berhati-hati dan mengikuti prosedur yang benar saat menghadapi kecelakaan dengan mobil listrik. Semoga informasi ini bermanfaat!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini