Pasar otomotif di Indonesia menghadapi tantangan berat pada tahun 2024, terutama bagi merek-merek mobil ternama. Salah satunya adalah PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil merek Honda mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Penurunan Drastis Penjualan Mobil Honda
Dalam catatan tersebut, penjualan mobil merek Honda anjlok 56,4 persen secara bulanan atau dari 10.572 unit menjadi 4.611 unit. Secara tahunan, penurunan mencapai 7 persen (year-on-year / yoy) . Ini merupakan situasi yang paling buruk dalam tiga tahun terakhir.
Faktor Penyebab
Sales & Marketing and After Sales Director HPM, Yusak Billy, mengakui bahwa pasar otomotif nasional sedang menghadapi masa yang berat. Beberapa faktor yang mempengaruhi penjualan mobil antara lain:
- Pandemi Covid-19: Pandemi telah berdampak pada berbagai sektor, termasuk perusahaan pembiayaan. Sebagian besar konsumen di Indonesia, khususnya pembeli mobil Honda, mengandalkan kredit.
- Kenaikan Suku Bunga: Kenaikan suku bunga dan pengetatan persetujuan dari lembaga pembiayaan mempengaruhi minat pembelian mobil.
- Nilai Tukar Rupiah: Pelemahan nilai tukar rupiah juga berkontribusi pada situasi sulit ini.
Optimisme dan Strategi
Meskipun kondisi sulit, HPM tetap optimis bahwa penjualan mobil nasional bisa mencapai target 1,1 juta unit. Perusahaan ini berusaha memperluas jaringan layanan purna jual dan memberikan nilai lebih kepada konsumen, termasuk layanan purna jual dan nilai jual kembali yang baik.
Meski tantangan berat, Honda berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadapi situasi dengan strategi yang matang. Semoga situasi membaik dan pasar otomotif kembali pulih di masa mendatang.
Sumber