Setiap mesin mobil memiliki komponen kecil bernama dipstick oli. Dipstick oli mesin ini biasanya dibuat dengan warna mencolok seperti kuning atau merah dan memiliki fungsi yang sangat penting. Volume oli mesin bisa dipantau dari komponen dipstick oli ini. Namun, masih banyak orang yang keliru menggunakan dipstick oli mesin ini.
Berikut adalah cara yang benar untuk menggunakan dipstick oli mobil:
-
Pastikan Mesin Dingin: Sebelum memeriksa oli melalui dipstick, pastikan mesin dalam keadaan dingin. Saat mesin dingin, oli mesin berada di bawah karter oli, sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang akurat.
-
Tarik dan Lap Dipstick: Tarik dipstick oli dari tabungnya dan lap terlebih dahulu dengan menggunakan tisu atau lap bersih. Ini akan menghilangkan sisa-sisa oli sebelum pengukuran.
-
Masukkan Kembali Dipstick: Setelah dilap, masukkan kembali dipstick oli hingga ujungnya. Pastikan dipstick masuk dengan baik.
-
Perhatikan Level Indikator: Pada dipstick, biasanya ada indikator "max" (maksimal) dan "min" (minimal). Level oli mesin terbagi menjadi tiga kondisi:
- Max: Menunjukkan level maksimal oli.
- Min: Menunjukkan level minimal oli.
- Antara Max dan Min: Berarti level oli berada di antara maksimal dan minimal.
-
Perhatikan Warna Oli: Selain level, perhatikan juga warna oli pada dipstick. Oli yang masih baik biasanya berwarna cokelat keemasan. Jika oli terlalu hitam atau kotor, mungkin perlu diganti.
-
Ketahui Tanda pada Dipstick: Beberapa dipstick memiliki tanda "F" (full) dan "E" (empty/kosong). Pastikan Anda memahami arti tanda-tanda ini.
Ingatlah untuk selalu menggunakan dipstick oli dengan benar agar Anda dapat mengetahui volume oli mesin yang sesungguhnya. Semoga informasi ini membantu! 😊
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya!