TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Video mengenai sistem transmisi continuously variable transmission (CVT) yang mengalami rontok sering kali muncul di media sosial. Bagian yang paling sering mengalami kerusakan adalah sabuk baja penggerak kedua puli, yang menentukan rasio percepatan pada mobil.
Namun, konstruksi CVT memang berbeda dengan transmisi manual atau otomatis konvensional (AT). Pada CVT, pemutusan gaya putaran mesin terjadi di dalam CVT dengan mengandalkan kopling fluida, dan pemutusan tidak terjadi sepenuhnya karena prinsip kerjanya demikian. Oleh karena itu, ada dua hal yang paling berperan dalam mendukung keawetan CVT:
- Perawatan: Perlu dilakukan pemeriksaan berkala di bengkel terkait kondisi CVT Fluid dan penggantian oli jika sudah mencapai kriteria tertentu, tergantung kondisi penggunaan.
- Cara Penggunaan CVT: Pengemudi perlu memahami cara penggunaan CVT, terutama jika sebelumnya menggunakan transmisi manual. Misalnya, ketika parkir saat proses pemindahan dari D ke R atau sebaliknya, pengemudi sebaiknya menunggu kendaraan benar-benar berhenti. Perlakuan seperti itu akan membebani torque converter maupun sabuk bajanya.
Jadi, bagi pemilik mobil dengan CVT, perhatikan perawatan dan cara penggunaan agar sabuk baja CVT tetap berfungsi dengan baik dan menghindari risiko rontok. Semoga informasi ini bermanfaat! 😊
Sumber