Tanggal 1 Mei 2024, sebuah kecelakaan terjadi di Tol Cikampek, melibatkan dua mobil, yaitu Avanza dan pikap. Setelah tabrakan, Avanza mengalami pecah ban kiri depan dan berhenti di lajur empat. Tidak lama berselang, pikap menabrak Avanza dan posisinya terguling. Sayangnya, bagian belakang Avanza terbakar.
Apa penyebab mobil bisa terbakar setelah tabrakan? Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi:
-
Selang Bensin yang Pecah: Kecelakaan yang keras dapat menyebabkan selang bensin pecah. Jika selang bensin tertabrak dengan keras, ia dapat pecah dan menyemburkan bahan bakar. Jika ada percikan api, bahan bakar yang mudah terbakar (bensin) akan bertemu dengan oksigen, menciptakan api yang besar.
-
Korsleting atau Arus Pendek: Selain selang bensin yang pecah, korsleting atau arus pendek juga dapat menjadi penyebab mobil terbakar. Korsleting listrik akibat kerusakan pada kabel-kabel atau komponen listrik mobil akibat dampak tabrakan dapat memicu kebakaran.
-
Percikan Api dari Sistem Kelistrikan yang Rusak: Sistem kelistrikan yang rusak juga dapat menghasilkan percikan api. Jika ada gesekan antar logam atau korsleting arus listrik, sumber api dapat tercipta.
-
Overheating Akibat Tabrakan: Benturan keras dapat menyebabkan overheating pada komponen mobil. Jika suhu berlebihan, bahan bakar atau komponen lain dapat terbakar.
-
Kerusakan pada Sistem Pendingin: Jika sistem pendingin mengalami kerusakan setelah tabrakan, suhu mesin dapat meningkat dan menyebabkan kebakaran.
Ingatlah bahwa setiap kecelakaan memiliki faktor-faktor unik yang mempengaruhi kemungkinan mobil terbakar. Oleh karena itu, penting bagi pengemudi untuk selalu berhati-hati dan memeriksa kondisi mobil secara berkala untuk mencegah risiko kebakaran setelah tabrakan .
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu meningkatkan kesadaran tentang keselamatan berkendara! 🚗🔥