PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali menggelar Logistic Skill Contest yang ke-13 bagi para operator logistik, termasuk pengemudi. Kompetisi tahunan ini memasuki usia ke-13 dan mengusung tema "Let’s Create Our Future Sustainability by Strong People Development, Productivity Up and Best Competitiveness". Program ini bertujuan mengembangkan kompetensi para operator logistik, termasuk driver dengan melibatkan hampir 30 rekanan yang mendukung produksi kendaraan di dalam negeri[1] [3].
Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menjelaskan bahwa dalam industri yang sangat bergantung pada keandalan dan keamanan rantai pasok, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sebuah kebutuhan. Sejak 2010, TMMIN telah mengutamakan pengembangan kompetensi rekanan logistik dan driver sebagai pilar penting dalam meningkatkan efisiensi dan menjaga keselamatan, salah satunya melalui kegiatan Skill Contest. Kegiatan ini menjadi wadah bagi seluruh pelaku dalam rantai pasok logistik untuk mengakselerasi kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor otomotif dan logistik, yang memiliki dampak langsung terhadap kelancaran proses produksi hingga kepuasan akhir pelanggan[1].
Pentingnya peran driver dalam rantai pasok, khususnya dalam hal keselamatan, menjadi kunci utama dalam program pengembangan. Mengingat bahwa kecelakaan atau insiden dalam perjalanan dapat menghambat proses produksi dan memiliki efek domino yang merugikan banyak pihak dan pelaku bisnis lainnya termasuk kepada kepuasan konsumen. Karena itu, pengembangan kompetensi pada operator driver menjadi indikator kunci dalam meminimalisir potensi risiko serta memperkuat operasi rantai pasok industri di Indonesia. Kegiatan Skill Contest telah terbukti menjadi salah satu katalis dalam peningkatan kompetensi para driver dalam menjaga aspek keselamatan yang tercermin dari tingkat penurunan total kasus kecelakaan dan insiden sebesar 90 persen dari tahun 2010 hingga 2023[1].
Dengan kolaborasi hampir 30 rekanan logistik, Toyota telah berhasil melibatkan lebih dari 1.100 karyawan dalam proses distribusi kendaraan. Selain itu, pengembangan master trainer juga menjadi strategi utama Toyota untuk meningkatkan kualitas dan keahlian dalam rantai pasok secara mandiri[2] [4]. Jaringan luas ini menopang operasional sehari-hari, menunjukkan skala dan pentingnya sistem yang efisien dan terintegrasi.
Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan gambaran tentang peran penting Toyota dalam mendukung produksi dan keselamatan di sektor logistik! 😊