Klaten, 20 April 2024 – Ketentuan penggantian oli mesin pada mobil seringkali menjadi perdebatan. Apakah mengikuti jadwal yang tertera pada buku pedoman servis—tiap 10.000 km atau 6 bulan—ataukah mengikuti anjuran bengkel yang menyarankan penggantian oli setiap 5.000 km? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Panduan Buku Pedoman Servis
Buku pedoman servis mobil baru biasanya menyebutkan interval penggantian oli mesin sekitar 10.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Namun, perbedaan ini kerap membingungkan konsumen. Apakah patokan yang paling benar?
Menurut Bambang Supriyadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), penggantian oli mesin bisa mengikuti jadwal pada buku pedoman servis. Namun, ada pengecualian untuk mobil yang biasa dikemudikan dalam kondisi berat. Misalnya, mobil yang sering berada di perbukitan, suka berkendara dengan rpm tinggi, atau membawa beban berat. Mobil-mobil semacam ini memerlukan penggantian oli lebih dini sesuai panduan khusus yang tertulis di buku pedoman kepemilikan.
Pengaruh Lingkungan dan Gaya Mengemudi
Lingkungan dan gaya mengemudi juga memengaruhi kualitas oli mesin. Lingkungan berdebu, jalan macet, dan kondisi khusus lainnya dapat mempercepat perubahan kualitas oli. Oleh karena itu, interval penggantian oli perlu disesuaikan.
Ibrohim, Foreman Nissan Bintaro, menambahkan bahwa mobil yang bekerja lebih berat membutuhkan perlindungan khusus. Ada aturan khusus untuk mobil yang dikendarai dalam kondisi medan berat. Penggantian oli mesin dari yang tadinya setiap 10.000 km menjadi 5.000 km sesuai buku panduan kepemilikan kendaraan.
Kesimpulan
Dalam mengganti oli mesin, perhatikan kondisi mobil, gaya mengemudi, dan lingkungan sekitar. Jika mobil Anda sering menghadapi kondisi berat, pertimbangkan penggantian oli lebih dini. Pastikan juga untuk memanfaatkan fitur pengingat penggantian oli agar tidak telat atau kelupaan.