Saat hujan turun dengan derasnya di jalan tol, seringkali kita melihat barisan mobil yang menyalakan lampu hazard. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini sebenarnya tidak dianjurkan dan bisa membahayakan pengendara lain?

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyalakan lampu hazard non-stop saat hujan lebat dan masih melaju kencang adalah kebiasaan buruk. Hal ini dapat membingungkan pengendara lain karena tidak jelas apakah mobil yang menyalakan lampu hazard tersebut akan belok kanan atau kiri.

Lampu hazard memang dirancang untuk digunakan dalam kondisi darurat, seperti saat mobil mengalami mogok atau kecelakaan. Namun, jika harus digunakan saat hujan lebat, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan:

  1. Kondisi hujan sangat lebat dengan jarak pandang kurang dari 10 meter.
  2. Lampu hazard hanya boleh dinyalakan jika mobil berada di bahu jalan.
  3. Kecepatan maksimal saat lampu hazard dinyalakan adalah 50 kpj.

Jika jarak pandang sangat terbatas, sebaiknya pengemudi segera mencari rest area terdekat untuk menepi dan menunggu hingga hujan reda. Ini akan lebih aman daripada terus melaju dengan lampu hazard yang menyala.

Ingatlah bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Dengan memahami dan menerapkan etika berkendara yang benar, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan semua pengguna jalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini