Mobil dengan transmisi otomatis atau matik telah menjadi pilihan banyak pengendara karena kemudahannya. Namun, perawatan transmisi matik memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal penggantian oli. Kualitas oli transmisi sangat mempengaruhi keawetan dan performa mobil matik.
Kapan Harus Mengganti Oli Transmisi Matik?
Menurut Elin Estanto dari GK Auto Service Gunung Kidul, ada beberapa tanda yang menunjukkan oli transmisi matik sudah perlu diganti:
- Jarak Tempuh: Jika mobil telah menempuh jarak sekitar 40.000 Km, ini adalah interval maksimal untuk mengganti oli transmisi matik.
- Pemeriksaan Langsung: Melalui dipstick, Anda dapat memeriksa kualitas oli. Jika warna oli sudah gelap, ini menandakan adanya kontaminan seperti serbuk logam halus yang merupakan hasil gesekan antar komponen.
- Aroma Gosong: Aroma gosong pada oli juga bisa menjadi indikator bahwa oli sudah perlu diganti.
- Penurunan Performa: Jika Anda merasakan penurunan performa mobil, seperti jeda saat mobil dioperasikan atau tenaga yang berat, ini bisa jadi tanda oli transmisi matik sudah tidak optimal.
Tarif Penggantian Oli Transmisi Matik
Tarif penggantian oli transmisi matik bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan tempat servis. Namun, sebagai gambaran, berikut adalah beberapa tarif rata-rata yang bisa dijadikan referensi:
- Bengkel Resmi: Di bengkel resmi, tarif penggantian oli transmisi matik berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000, tergantung pada jenis oli yang digunakan dan model mobil.
- Bengkel Umum: Di bengkel umum, tarifnya mungkin sedikit lebih murah namun pastikan untuk menggunakan oli yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda.
Penting untuk tidak menunda penggantian oli transmisi matik karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sistem transmisi mobil Anda. Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga performa mobil tetap optimal.