Industri otomotif global saat ini tengah dihadapkan pada tantangan besar dengan munculnya produsen mobil listrik dari China, seperti BYD, yang menawarkan kendaraan dengan harga yang sangat kompetitif. Fenomena ini telah membuat para produsen otomotif yang telah lama berdiri merasa ‘ketar-ketir’.
Dilaporkan bahwa BYD telah meluncurkan hatchback baru mereka, Seagull, yang dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu sekitar 69.000 yuan atau setara dengan Rp 150 jutaan. Langkah ini dianggap sebagai ‘peringatan’ bagi industri otomotif global untuk lebih siaga dalam persaingan.
Ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh BYD tidak hanya membuat gelisah produsen asal Amerika, Jerman, dan Jepang, tetapi juga menunjukkan dinamika perjalanan BYD di pasar otomotif global yang tidak terlepas dari dukungan investor dan pemerintah China.
Pertumbuhan penjualan mobil listrik BYD yang signifikan, dengan mencatat penjualan 1,57 juta unit pada tahun lalu, telah melampaui Tesla dan menjadikan mereka sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia pada akhir tahun 2023.
BYD juga berencana untuk memasuki pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan rencana mendirikan pabrik dan merakit kendaraan secara lokal. Hal ini tentunya akan menambah dinamika persaingan di industri otomotif global.
Kehadiran mobil listrik China dengan harga terjangkau ini merupakan sebuah fenomena yang tidak bisa diabaikan dan akan terus mengubah peta persaingan di industri otomotif dunia.