Menurut Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto, pakar bahan bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), pengelola SPBU Pertamina telah melakukan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax dengan cara yang sangat profesional. Beliau mengatakan bahwa pengelola SPBU mengetahui zat pewarna yang kompatibel dengan kandungan bahan bakar sehingga tidak menimbulkan deposit atau meningkatkan ISO Cleanliness.
Pengoplosan ini telah berlangsung selama lebih dari dua tahun tanpa adanya komplain dari pengguna, yang menunjukkan kualitas oplosan yang tinggi. Dengan menggunakan alat bernama Particle Counter, dapat terbaca jumlah pengotor jika BBM ditambahkan pewarna. Jika jumlah pengotornya antara 320 hingga 640 per milimeter maka skalanya 16, yang menunjukkan tingkat kebersihan bahan bakar.
Pengungkapan ini muncul setelah Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Nunung Syarifudin, menyatakan bahwa SPBU 34.151.42 di Tangerang telah beroperasi sejak Juni 2022 dan terindikasi melakukan pengoplosan.
Dr. Tri Yuswidjajanto menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan spesifikasi produk yang dibeli, termasuk warna dasar BBM yang seharusnya kuning, sementara Pertamax berwarna biru dan Pertalite hijau.
Informasi lebih lanjut tentang isu ini dapat ditemukan di artikel asli di sini dan di sini.