Mobil hybrid kini semakin populer di Indonesia, menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan emisi gas buang yang lebih rendah. Namun, pemilik mobil hybrid harus memperhatikan pemilihan oli mesin karena tidak semua jenis oli cocok untuk kendaraan jenis ini.
Mengapa Oli Hybrid Berbeda?
Oli mesin untuk mobil hybrid dirancang khusus dengan viskositas yang lebih encer. Ini penting karena mesin hybrid bekerja dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan mesin konvensional. Oli encer dengan SAE 0W-20 atau 0W-16 direkomendasikan karena dapat melapisi dan melindungi mesin dengan lebih efektif, terutama saat mesin dipompa dan harus cepat berputar.
Risiko Penggunaan Oli yang Tidak Tepat
Penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan berbagai masalah. Oli encer memiliki kecenderungan penguapan yang tinggi, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan mesin menjadi panas dan oli menguap. Uap oli yang masuk kembali ke dalam intake atau ruang bakar dapat mengotori bagian tersebut dan menurunkan efisiensi mesin.
Servis dan Penggantian Oli
Meskipun membutuhkan jenis oli khusus, interval servis dan penggantian oli mesin untuk mobil hybrid tidak berbeda dengan mobil konvensional. Pemilik mobil hybrid tetap disarankan untuk mengganti oli setiap 10.000 Km untuk menjaga performa mesin tetap optimal.
Dengan pemilihan oli yang tepat, mobil hybrid Anda akan beroperasi dengan lebih efisien dan memiliki umur mesin yang lebih panjang.