Pasar otomotif Indonesia kembali dihebohkan dengan persaingan harga mobil listrik yang semakin kompetitif, terutama dari pabrikan-pabrikan asal China. Sejak kehadiran Wuling dan DFSK beberapa tahun lalu, kini banyak merek mobil China yang ikut meramaikan pasar, termasuk di segmen kendaraan listrik.
Pada tahun 2022, Wuling meluncurkan Air EV, sebuah mobil listrik mungil yang langsung mengubah dinamika pasar. Tidak lama setelah itu, DFSK mengikuti dengan minivan listrik Gelora E dan kemudian melahirkan merek khusus mobil listrik bernama Seres. MG Motor, merek asal Inggris yang dikuasai oleh China, juga tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan MG4 EV dan ZS EV.
Di awal tahun 2024 ini, Build Your Dreams (BYD), raksasa mobil listrik asal China, resmi memasuki pasar Indonesia dengan tiga model andalannya: BYD Atto 3, Dolphin, dan Seal. Ini menandai semakin serunya perang harga di segmen mobil listrik antar pemain China.
Perang harga ini semakin terasa dengan kehadiran Neta V dari Neta dan beberapa merek baru seperti Maxus dan Great Wall Motor (GWM) yang turut serta dalam pameran Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2023.
Dengan berbagai pilihan model dan rentang harga yang ditawarkan oleh para produsen mobil listrik China ini, konsumen di Indonesia kini memiliki lebih banyak opsi untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Persaingan ini tidak hanya menarik dari sisi harga tetapi juga dari sisi teknologi dan fitur yang ditawarkan.
Mobil listrik kini bukan hanya menjadi pilihan karena alasan ekologis tetapi juga karena faktor ekonomis. Dengan insentif pemerintah dan harga jual yang kompetitif, masa depan mobil listrik di Indonesia tampak semakin cerah.