Jakarta dikenal dengan kemacetan lalu lintasnya yang intens, dan situasi ini diperkirakan akan meningkat selama bulan puasa. Berdasarkan prediksi Ditlantas Polda Metro Jaya, kemacetan di ibu kota diprediksi akan terjadi lebih awal selama Ramadhan, khususnya pada jam-jam menjelang waktu berbuka puasa.
Peningkatan volume kendaraan terjadi karena banyak pekerja yang berusaha pulang lebih cepat untuk berbuka di rumah. Ini mengakibatkan kepadatan lalu lintas yang biasanya dimulai pada pukul 6 sore, diperkirakan akan mulai terasa sejak pukul 4 sore. Selain itu, ada kecenderungan para pekerja berangkat ke tempat kerja setelah Shalat Subuh, yang juga berpotensi menambah kepadatan di pagi hari.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menerapkan kebijakan ganjil genap, yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan dengan membatasi jumlah kendaraan yang beroperasi pada jam-jam tertentu. Kendaraan dengan nomor pelat ganjil dan genap akan diizinkan beroperasi pada hari yang berbeda, sesuai dengan tanggal pada kalender.
Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah memetakan titik-titik rawan macet dan akan menempatkan personel di lokasi-lokasi tersebut untuk mengatur lalu lintas. Selain itu, masyarakat dihimbau untuk menggunakan transportasi umum seperti MRT, LRT, atau TransJakarta untuk membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kemacetan lalu lintas selama bulan puasa dapat diminimalisir, sehingga warga Jakarta dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang dan nyaman.