Filter oli mobil adalah salah satu komponen yang berperan penting dalam menjaga performa dan kesehatan mesin mobil. Filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran atau debu yang menempel pada oli, sebelum dialirkan ke seluruh komponen dalam mesin. Dengan begitu, oli mesin yang berfungsi sebagai pelumas dapat bekerja dengan baik dan optimal.
Namun, banyak pengendara yang lupa atau mengabaikan untuk mengganti filter oli mobil secara berkala. Padahal, jika filter oli tidak diganti, maka kinerja mesin mobil bisa menurun, bahkan berisiko rusak. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mengganti filter oli mobil? Dan apa saja dampak buruk jika tidak mengganti filter oli mobil? Simak ulasan berikut ini.
Waktu yang Tepat untuk Mengganti Filter Oli Mobil
Waktu yang tepat untuk mengganti filter oli mobil sebenarnya tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis dan kondisi mobil, frekuensi dan jarak tempuh penggunaan, serta kualitas oli mesin yang digunakan. Namun, secara umum, ada beberapa pedoman yang bisa dijadikan acuan, yaitu:
- Mengganti filter oli mobil setiap kali mengganti oli mesin. Ini adalah cara paling mudah dan praktis untuk mengingat kapan harus mengganti filter oli mobil. Biasanya, penggantian oli mesin dilakukan setiap 5.000-10.000 kilometer perjalanan, atau setiap 6-10 bulan sekali . Jika mengganti filter oli bersamaan dengan penggantian oli mesin, maka Anda tidak perlu khawatir filter oli sudah kotor atau tersumbat.
- Mengganti filter oli mobil setiap 3.000 mil (4.800 km) atau setiap tiga bulan, tergantung mana yang tercapai lebih awal. Ini adalah pedoman yang disarankan oleh beberapa produsen filter oli, karena mereka menganggap filter oli sudah tidak bisa bekerja dengan baik setelah mencapai batas tersebut. Namun, pedoman ini mungkin terlalu sering dan tidak efisien, terutama jika Anda menggunakan oli mesin yang berkualitas tinggi dan mobil yang jarang digunakan.
- Mengganti filter oli mobil setiap dua kali mengganti oli mesin. Ini adalah pedoman yang dikenal dengan sistem 2:1, yang berarti setelah dua kali mengganti oli mesin, baru kemudian mengganti filter oli. Pedoman ini didasarkan pada asumsi bahwa filter oli masih bisa bertahan lebih lama daripada oli mesin, dan tidak perlu diganti setiap kali. Namun, pedoman ini juga memiliki risiko, yaitu filter oli bisa menjadi terlalu kotor dan mengganggu aliran oli mesin.
Dari ketiga pedoman di atas, Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mobil Anda. Namun, yang terpenting adalah jangan sampai melewatkan atau mengabaikan penggantian filter oli mobil, karena bisa berdampak buruk bagi mesin mobil Anda.
Dampak Buruk Jika Tidak Mengganti Filter Oli Mobil
Jika Anda tidak mengganti filter oli mobil secara berkala, maka Anda bisa mengalami beberapa masalah, seperti:
- Mesin mobil susah dihidupkan. Ini terjadi karena filter oli yang kotor menyebabkan hasil penyaringan oli mesin menjadi kurang optimal. Akibatnya, fungsi oli sebagai pelumas mesin menjadi kurang baik, sehingga menyebabkan kerusakan komponen di dalam mesin.
- Mesin mobil cepat panas atau overheat. Ini terjadi karena adanya gesekan yang lebih besar antara komponen di dalam mesin. Gesekan itu disebabkan karena oli mesin yang berfungsi sebagai pelumas bekerja kurang optimal.
- Muncul suara kasar dari mesin. Ini terjadi karena gesekan antara komponen di dalam mesin juga menjadi tersendat karena oli yang berfungsi sebagai pelumas tidak bekerja dengan baik.
- Muncul asap hitam dari knalpot. Ini terjadi karena oli mesin yang terkontaminasi oleh kotoran yang tersaring oleh filter oli yang kotor. Kotoran itu bisa menyebabkan pembakaran oli mesin menjadi tidak sempurna, sehingga menghasilkan asap hitam.
Dari beberapa dampak buruk di atas, Anda bisa melihat betapa pentingnya mengganti filter oli mobil secara berkala. Dengan mengganti filter oli mobil, Anda bisa menjaga performa dan kesehatan mesin mobil Anda, serta menghemat biaya perawatan dan perbaikan. Jadi, jangan lupa untuk selalu memeriksa dan mengganti filter oli mobil Anda sesuai dengan waktu yang tepat.
