Bus ngeblong adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku sopir bus yang menggunakan jalur berlawanan arah untuk mendahului kendaraan lain. Kebiasaan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Salah satu contoh kecelakaan yang disebabkan oleh bus ngeblong adalah yang terjadi di Situbondo pada Kamis (7/3/2024). Bus AKAP Gunung Harta bertabrakan dengan truk tronton di Jalan Raya Pantura Klatakan, Kecamatan Kendir, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Akibatnya, sopir truk tewas di tempat, sedangkan beberapa penumpang bus mengalami luka-luka.
Menurut Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi, kecelakaan ini berawal saat bus Gunung Harta melaju dari arah timur ke barat. Sesampainya di lokasi, bus tersebut mengambil haluan terlalu melebar ke kanan pada jalan menikung dan bersamaan ada truk tronton yang melaju dari arah berlawanan. Karena jarak antara kedua kendaraan terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan bahwa kebiasaan sopir bus ngeblong sering menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, sebagai pengguna jalan, kita perlu bersikap defensive dan menghindari risiko. Ada dua hal yang harus dilakukan oleh pengemudi saat menghadapi kondisi seperti ini.
Pertama, jangan panik dan tetap tenang. Kedua, berikan ruang yang cukup bagi bus yang ngeblong untuk kembali ke jalurnya. Jika memungkinkan, berhenti di bahu jalan atau tempat yang aman. Jangan mencoba untuk menyalip atau memotong bus yang ngeblong, karena hal ini dapat memperparah situasi. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan lampu sein, klakson, dan lampu hazard untuk memberi tanda kepada pengemudi lain.
Dengan cara ini, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan yang dapat merenggut nyawa kita dan orang lain. Mari kita tertib berlalu lintas dan menghormati hak-hak pengguna jalan lainnya. Ingat, jangan taruhkan nyawa untuk ladeni bus yang lagi ngeblong.