Oli mesin adalah salah satu komponen penting yang berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan mesin mobil. Pemilihan oli mesin yang tepat sesuai dengan spesifikasi dan kondisi mesin mobil sangat berpengaruh terhadap performa dan kesehatan mesin. Namun, banyak orang yang masih bingung tentang kekentalan oli mesin yang sebaiknya digunakan. Apakah oli mesin yang kental lebih baik untuk meredam panas mesin mobil? Atau sebaliknya, oli mesin yang encer lebih optimal untuk melumasi mesin mobil? Berikut ini adalah fakta-fakta yang perlu anda ketahui.

Kekentalan Oli Mesin Berkaitan dengan Spesifikasi dan Kondisi Mesin

Kekentalan oli mesin adalah ukuran seberapa mudah oli mengalir pada suhu tertentu. Kekentalan oli mesin biasanya ditunjukkan dengan angka SAE (Society of Automotive Engineers), misalnya 10W-40, 15W-50, 20W-60, dan sebagainya. Angka pertama menunjukkan kekentalan oli pada suhu dingin, sedangkan angka kedua menunjukkan kekentalan oli pada suhu panas. Semakin besar angka SAE, semakin kental oli mesin.

Kekentalan oli mesin yang disarankan untuk digunakan pada mesin mobil biasanya sudah ditentukan oleh pabrikan. Hal ini karena kekentalan oli mesin berkaitan dengan celah antara komponen-komponen mesin, seperti piston, ring, dinding silinder, katup, dan lain-lain. Semakin rapat celah antara komponen mesin, maka oli mesin yang disarankan lebih encer, agar oli dapat mengalir dengan cepat dan merata untuk melumasi mesin. Sebaliknya, jika celah antara komponen mesin lebih besar, misalnya karena keausan akibat pemakaian, maka oli mesin yang disarankan lebih kental, agar oli dapat menutup celah tersebut dan mencegah kebocoran kompresi.

Oli Mesin yang Kental Tidak Selalu Lebih Baik untuk Meredam Panas Mesin

Salah satu mitos yang beredar di kalangan pengguna mobil adalah bahwa oli mesin yang kental lebih baik untuk meredam panas mesin. Alasannya adalah bahwa oli mesin yang kental memiliki molekul yang lebih besar dan lebih tahan terhadap panas, sehingga dapat mengurangi penguapan dan kehilangan kekentalan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Oli mesin yang kental memang dapat menahan panas lebih baik, tetapi juga memiliki efek samping yang tidak diinginkan, yaitu:

  • Oli mesin yang kental lebih sulit mengalir pada suhu dingin, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai seluruh bagian mesin. Hal ini dapat meningkatkan gesekan dan keausan pada mesin, terutama saat mesin baru dihidupkan.
  • Oli mesin yang kental lebih sulit masuk ke celah-celah sempit antara komponen mesin, sehingga kurang efektif dalam melumasi mesin. Hal ini dapat menyebabkan mesin menjadi kasar dan berisik, serta meningkatkan konsumsi bahan bakar.
  • Oli mesin yang kental lebih sulit disirkulasikan oleh pompa oli, sehingga membutuhkan tekanan yang lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan beban kerja pompa oli menjadi lebih berat, serta meningkatkan risiko kebocoran oli pada seal-seal mesin.

Oleh karena itu, oli mesin yang kental tidak selalu lebih baik untuk meredam panas mesin. Justru, oli mesin yang terlalu kental dapat menimbulkan masalah baru pada mesin mobil. Sebaliknya, oli mesin yang encer juga tidak selalu lebih baik untuk melumasi mesin. Jika oli mesin terlalu encer, maka oli mesin akan mudah terbakar atau teruap oleh panas mesin, sehingga volume oli mesin akan berkurang dan kekentalannya akan menurun. Hal ini dapat mengurangi kemampuan oli mesin dalam melindungi mesin dari gesekan dan keausan.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Ketahanan Oli Mesin Terhadap Panas

Selain kekentalan, faktor lain yang mempengaruhi ketahanan oli mesin terhadap panas adalah bahan dasar dan kualitas oli mesin. Oli mesin yang berbahan dasar sintetis biasanya lebih tahan terhadap panas daripada oli mesin yang berbahan dasar mineral. Hal ini karena oli mesin sintetis memiliki molekul yang lebih seragam dan stabil, sehingga tidak mudah menguap atau berubah bentuk akibat panas. Oli mesin sintetis juga memiliki aditif-aditif khusus yang dapat meningkatkan performa dan perlindungan oli mesin.

Selain itu, kualitas oli mesin juga dipengaruhi oleh interval penggantian oli mesin. Oli mesin yang sudah terlalu lama digunakan akan mengalami penurunan kualitas, baik dari segi kekentalan, kebersihan, maupun kandungan aditifnya. Oli mesin yang sudah kotor dan bercampur dengan kotoran, air, bahan bakar, atau asam akan mengurangi kemampuan oli mesin dalam melumasi dan mendinginkan mesin. Oli mesin yang sudah habis aditifnya juga akan kehilangan fungsi-fungsi pentingnya, seperti mencegah karat, busa, oksidasi, dan lain-lain. Oleh karena itu, penggantian oli mesin secara rutin dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau bengkel adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kualitas oli mesin.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa oli mesin yang kental tidak selalu lebih baik untuk meredam panas mesin mobil. Oli mesin yang kental memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, begitu juga dengan oli mesin yang encer. Oleh karena itu, pemilihan oli mesin yang tepat harus disesuaikan dengan spesifikasi dan kondisi mesin mobil, serta bahan dasar dan kualitas oli mesin. Penggantian oli mesin secara rutin dan sesuai dengan rekomendasi juga sangat penting untuk menjaga kualitas oli mesin. Dengan demikian, mesin mobil dapat bekerja dengan optimal dan awet.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini