Motor 2 tak memiliki banyak penggemar karena performanya yang tangguh dan suaranya yang khas. Namun, motor 2 tak juga memiliki risiko kerusakan yang cukup tinggi, salah satunya adalah ngejim. Ngejim adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi di mana piston macet ketika motor sedang berjalan. Ngejim bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari bahan bakar, oli samping, hingga pemasangan komponen mesin. Ngejim sangat ditakuti oleh pemilik motor 2 tak karena bisa menyebabkan motor mogok dan harus dibongkar mesinnya.
Penyebab Ngejim
Ngejim bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Bahan bakar yang tidak sesuai dengan kompresi mesin. Banyak orang mengira bahwa motor 2 tak bisa menggunakan bensin dengan oktan rendah karena kompresinya kecil. Padahal, jika kompresi mesin naik sedikit saja, misalnya karena modifikasi, maka bensin yang digunakan harus lebih bagus. Jika tidak, motor bisa ngelitik dan piston bisa macet.
- Oli samping yang kurang bagus atau kurang tercampur dengan bensin. Oli samping berfungsi untuk melumasi piston dan dinding silinder agar tidak terjadi gesekan yang berlebihan. Jika oli samping kurang bagus, maka pelumasannya tidak optimal dan bisa menyebabkan panas berlebihan. Jika oli samping kurang tercampur dengan bensin, maka suplai pelumasannya tidak merata dan bisa menyebabkan piston macet di putaran tinggi.
- Jarak antara piston dan blok terlalu rapat. Jarak antara piston dan blok harus disesuaikan dengan ukuran dan spesifikasi mesin. Jika terlalu rapat, maka saat mesin dipakai di putaran tinggi, piston bisa macet ke dinding blok karena panas dan gesekan.
Cara Mencegah Ngejim
Untuk mencegah ngejim, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Memilih bahan bakar yang sesuai dengan kompresi mesin. Jika kompresi mesin tinggi, maka gunakan bensin dengan oktan tinggi, misalnya Pertamax atau Pertalite. Jika kompresi mesin rendah, maka gunakan bensin dengan oktan rendah, misalnya Premium atau Pertamax Turbo.
- Memilih oli samping yang berkualitas dan mencampurnya dengan bensin dengan perbandingan yang tepat. Biasanya, perbandingan oli samping dan bensin untuk motor 2 tak adalah 1:25 atau 1:30, tergantung dari spesifikasi mesin. Jika perbandingannya terlalu banyak, maka bisa menyebabkan busi basah dan mesin brebet. Jika perbandingannya terlalu sedikit, maka bisa menyebabkan piston macet.
- Memasang piston dan blok dengan jarak yang sesuai dengan ukuran dan spesifikasi mesin. Jika piston dan blok baru, maka jaraknya biasanya sudah disesuaikan oleh pabrik. Jika piston dan blok lama, maka jaraknya bisa berubah karena aus atau korosi. Untuk mengukur jarak antara piston dan blok, bisa menggunakan alat yang disebut feeler gauge.
Akibat Ngejim
Jika ngejim sudah terjadi, maka akibatnya adalah:
- Motor tidak bisa dinyalakan lagi, apalagi dipakai jalan. Ini karena piston sudah macet dan tidak bisa bergerak lagi.
- Mesin harus dibongkar dan diganti satu set dari piston sampai blok. Ini karena piston dan blok sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Biayanya tentu tidak murah, tergantung dari jenis dan kualitas mesin .
Kesimpulan
Ngejim adalah fenomena piston macet yang menakutkan pemilik motor 2 tak. Ngejim bisa disebabkan oleh bahan bakar, oli samping, atau jarak antara piston dan blok yang tidak sesuai. Ngejim bisa dicegah dengan memilih bahan bakar, oli samping, dan jarak antara piston dan blok yang sesuai. Ngejim bisa menyebabkan motor mogok dan harus dibongkar mesinnya. Ngejim adalah hal yang harus dihindari oleh pemilik motor 2 tak agar motor tetap awet dan nyaman digunakan.