Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria bersorban yang berdoa di tengah jalan sambil meminta polisi kena azab viral di media sosial. Pria tersebut diketahui tidak terima ditilang oleh polisi lalu lintas karena tidak memakai helm dan tidak membawa surat-surat kendaraan.
Kronologi Kejadian
Kejadian tersebut terjadi pada Selasa, 27 Februari 2024, di Jalan Bima-Sumbawa, tepatnya di depan Masjid Terapung Amahami, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat itu, polisi sedang melakukan operasi gabungan untuk menertibkan pengendara yang melanggar aturan lalu lintas.
Salah satu pengendara yang terjaring razia adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan sorban putih dan gamis abu-abu. Pria tersebut tidak memakai helm dan tidak membawa surat-surat seperti SIM dan STNK. Ketika polisi hendak menilangnya, pria tersebut langsung sujud di tengah jalan dan berdoa.
Dalam video yang beredar, terdengar pria tersebut mengaku sebagai pendakwah yang biasa dari masjid ke masjid. Ia merasa dizalimi oleh polisi yang tidak beriman dan meminta Allah untuk melindungi dirinya. Ia juga berharap agar polisi yang menilangnya mendapatkan hidayah dan azab.
"Saya dizalimi oleh manusia yang tidak beriman ya Allah. Lindungi kami ya Allah ya rahim,” ujar pria tersebut dalam video. "Saya wati ringuk (saya tidak gila). Nahu dou normal (saya orang normal). Saya biasa dari masjid ke masjid sebagai pendakwah. Saya ingin petugas diberikan hidayah karena sudah menilang motor saya," lanjutnya.
Tanggapan Polisi
Kasat Lantas Polres Bima Kota, Iptu Novit Haru Prasetyo, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pria bersorban itu tidak hanya melanggar aturan tidak memakai helm, tetapi juga tidak membawa surat-surat kendaraan. Ia juga mengatakan bahwa penindakan dilakukan secara adil dan sesuai prosedur.
"Iya benar. Kejadiannya saat opgab," kata Iptu Novit. "Setelah ditilang karena tak pakai helm dan tak lengkap surat kendaraannya, langsung seperti itu (sujud) di tengah jalan raya," tambahnya.
Iptu Novit menegaskan bahwa operasi gabungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan pengendara dalam berlalu lintas. Ia juga mengimbau agar pengendara selalu memakai helm dan membawa surat-surat kendaraan saat berkendara.
"Langsung penindakan di tempat kalau tak pakai helm," ujar Iptu Novit. "Kami harap pengendara bisa tertib dan patuh aturan lalu lintas demi keselamatan bersama," pungkasnya.
Reaksi Warganet
Video aksi pria bersorban yang berdoa minta polisi kena azab tersebut mendapat berbagai reaksi dari warganet. Sebagian warganet mengkritik pria tersebut karena dianggap tidak menghormati polisi yang sedang menjalankan tugasnya. Sebagian lainnya menyayangkan sikap pria tersebut yang tidak mengakui kesalahannya.
Berikut ini adalah beberapa komentar warganet yang kami rangkum dari berbagai sumber:
- "Ini orang nggak sadar diri apa? Salah sendiri nggak pakai helm dan nggak bawa surat-surat, malah ngomong polisi nggak beriman. Polisi kan cuma ngelakuin tugasnya, nggak ada yang dizalimi. Harusnya minta maaf dan bayar denda aja."
- "Kasihan polisinya, udah capek-capek ngerjain tugas, malah dikatain nggak beriman sama orang yang nggak taat aturan. Padahal polisi juga manusia, punya perasaan dan kebutuhan. Jangan seenaknya aja ngucapin doa yang nggak baik."
- "Ini contoh orang yang nggak paham agama. Agama mengajarkan kita untuk menghormati penguasa yang adil dan menjalankan hukum yang berlaku. Kalau nggak setuju dengan hukum, ya nggak usah berkendara di jalan umum. Ngapain juga pakai motor kalau nggak punya surat-surat?"
- "Astagfirullah, ini orang nggak malu apa? Ngaku-ngaku pendakwah, tapi nggak bisa jadi contoh yang baik. Malah bikin malu agama sendiri. Kalau mau berdakwah, ya tunjukin akhlak yang mulia, bukan ngelawan polisi dan berdoa yang nggak sopan."
- "Ini orang lucu juga ya. Dia nggak pakai helm dan nggak bawa surat-surat, tapi nggak mau ditilang. Dia nggak sadar kalau dia sendiri yang membahayakan dirinya dan orang lain. Kalau kecelakaan gimana? Kalau ditabrak gimana? Kalau ditangkap gimana? Mending nurut aja deh."