Citroen, merek otomotif legendaris asal Prancis, telah mengumumkan rencananya untuk memulai produksi mobil listrik di Indonesia mulai bulan Juli tahun ini. Hal ini menandai kembalinya Citroen ke pasar otomotif Indonesia setelah hengkang pada tahun 1994.
Produksi mobil listrik Citroen di Indonesia akan dilakukan secara completely knock down (CKD), artinya komponen-komponen mobil akan diimpor dalam bentuk terurai dan dirakit di dalam negeri. Citroen akan bekerja sama dengan PT National Assemblers, perusahaan perakitan asal India, Grup Indomobil, distributor tunggal Citroen di Indonesia, dan Stellantis, pemilik merek Citroen tingkat global.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Rachmat Kaimuddin memastikan bahwa Citroen akan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Indonesia, bukan membangun pabrik baru. "Dia bilang bulan Juli 2024, dia sudah mau berproduksi (merakit mobil di Indonesia)," ujar Rachmat dalam acara bertajuk ‘Update dan Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder’ di DKI Jakarta.
Dengan merakit mobil listrik di Indonesia, Citroen akan mendapatkan insentif dari pemerintah berupa bebas impor CBU mobil listrik sampai akhir 2025. Namun, Rachmat mengatakan bahwa Citroen hanya akan memanfaatkan insentif tersebut dalam waktu yang singkat, karena mereka tidak akan lagi mengimpor mobil secara utuh per 1 Juli 2024. "Jadi dia (Citroen) akan menggunakan insentif ini sebentar saja cuma beberapa bulan," tegasnya.
Chief Executive Officer (CEO) Citroen Indonesia Tan Kim Piauw mengatakan bahwa perakitan mobil listrik Citroen akan menggunakan fasilitas Indomobil Group yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. "Jadi kami punya dua fasilitas produksi, di Pulogadung dan Purwakarta. Nah, untuk Citroen, kita fokuskan di Purwakarta. Kami bakal meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan berjalannya (line) Citroen," ungkapnya.
Tan menjelaskan, sebagai permulaan, pabrik Citroen di Purwakarta hanya ditujukan untuk permintaan domestik. Pihaknya tidak menutup kemungkinan mengekspor unitnya ke luar negeri. Hanya saja, kata dia, bukan dalam waktu dekat. " (Selain Citroen), pabrik Indomobil yang ada Purwakarta sekarang baru memproduksi mobil Volkswagen. Jadi sangat memungkinkan untuk menambah kapasitasnya," kata dia.
Citroen merupakan merek otomotif yang telah ada sejak 1919. Mereka dikenal berkat suspensi hidroliknya yang empuk dan nyaman. Bahkan, mereka mengibaratkannya seperti berkendara di karpet terbang. Citroen sempat besar di Indonesia sebelum hengkang pada 1994. Pada akhir 2022, mereka kembali ke dalam negeri di bawah payung Indomobil Group.