Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meninjau pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bersama beberapa menteri, termasuk Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam kunjungan kerja itu, Jokowi dan AHY terlihat satu mobil saat mengecek Istana dan Kantor Kepresidenan. Mobil yang mereka gunakan adalah Toyota Land Cruiser generasi terbaru atau Land Cruiser 300, yang merupakan salah satu SUV paling mewah dan tangguh di dunia.

Mobil ini memiliki desain yang gagah dan sporty, dengan logo GR khas Toyota yang menandakan varian GR Sport. Mobil ini juga dilengkapi dengan mesin V6D-turbo 3.346 cc yang mampu menghasilkan tenaga 309 PS dan torsi 700 Nm. Transmisi yang digunakan adalah 10-speed Direct Shift-10AT yang dapat menyalurkan tenaga mesin lebih efektif dan efisien pada berbagai kondisi berkendara. Selain itu, mobil ini juga memiliki fitur-fitur canggih seperti New Stability Control, New Adaptive Variable Suspension, E-KDSS, dan Electronic Differential Lock.

Namun, apa yang membuat mobil ini menarik perhatian adalah harganya yang fantastis. SUV gagah Land Cruiser GR-S yang cocok buat para pejabat ini dijual dengan harga Rp 2.579.900.000 on the road Jakarta. Artinya, Land Cruiser GR-S seperti yang digunakan Jokowi dan AHY di IKN ini empat kali lipat dari Toyota Fortuner 4×2 2.8 GR Sport A/T yang dijual Rp 640.450.000. Perbedaan harga yang sangat signifikan ini tentu saja menunjukkan kelas dan prestise dari mobil yang dipakai oleh Jokowi dan AHY.

Mobil ini juga menjadi salah satu mobil termahal yang pernah digunakan oleh Jokowi. Sebelumnya, Jokowi juga pernah menggunakan mobil mewah lainnya seperti Mercedes-Benz GLS450 dan BMW X7. Namun, mobil-mobil tersebut masih kalah mahal dari Land Cruiser GR-S yang dipakai di IKN. Mobil ini bahkan lebih mahal dari mobil listrik Geely Panda Knight yang baru saja meluncur di China dengan harga mulai Rp 104 juta.

Dengan menggunakan mobil mewah ini, Jokowi dan AHY tentu saja mendapatkan kenyamanan dan keamanan yang maksimal saat meninjau pembangunan IKN. Namun, di sisi lain, mobil ini juga menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi dan kebijaksanaan penggunaan anggaran negara. Apakah mobil ini memang layak digunakan oleh pejabat negara, ataukah ada pilihan mobil lain yang lebih hemat dan ramah lingkungan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini