Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan suhu rendah dapat menyebabkan berbagai masalah pada mobil Anda. Mulai dari wiper yang tidak berfungsi, aki yang mati, kaca yang berembun, rem yang tidak pakem, hingga ban yang bocor. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Anda perlu melakukan perawatan ekstra dan rutin pada kendaraan Anda. Berikut adalah lima masalah mobil yang sering terjadi saat berkendara di cuaca ekstrem, beserta tips mengatasinya.
1. Wiper mobil tidak berfungsi
Wiper mobil adalah salah satu komponen penting yang membantu Anda melihat jalan dengan jelas saat hujan. Namun, wiper mobil bisa saja mati karena beberapa faktor, seperti karet yang sudah aus, sistem engkol yang kotor, atau kabel penggerak yang sudah usang. Untuk mencegah hal ini, Anda perlu memeriksa kondisi wiper secara rutin, terutama sebelum musim hujan. Ganti sekring wiper dengan yang baru jika diperlukan. Gunakan air wiper yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mobil. Ganti juga karet wiper secara berkala, biasanya setiap enam bulan sekali.
2. Aki mobil mati
Aki mobil adalah sumber tenaga yang menghidupkan mesin dan berbagai komponen elektronik pada mobil. Suhu udara yang lebih rendah dan kelembapan yang meningkat dapat menyebabkan aki bekerja dua kali lipat, terutama saat menghidupkan mesin. Komponen mobil seperti lampu kabut, unit AC, sound system, dan wiper juga mengkonsumsi lebih banyak tenaga dari aki, yang mengakibatkan kapasitasnya berkurang drastis. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu mengecek aki mobil sebelum berkendara, terutama jika akan melakukan perjalanan ke luar kota. Batasi penggunaan aki jika sudah berusia 2-3 tahun atau sudah menempuh jarak 50.000 km.
3. Kaca mobil berembun
Kaca mobil yang berembun dapat mengganggu visibilitas dan keamanan Anda saat berkendara. Penyebabnya adalah perbedaan suhu dan kelembapan antara dalam dan luar kabin mobil. Suhu dingin dan hujan sering menyebabkan embun terbentuk di kaca luar, sedangkan kelembapan dalam kabin mobil karena paparan partikel air dari pendinginan udara AC dapat menyebabkan embun terbentuk di kaca dalam. Untuk mencegah proses pengembunan, Anda perlu melakukan service AC tiap tiga bulan sekali. Manfaatkan fitur resirkulasi pada mobil untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam tanpa mengubah suhu AC. Anda juga bisa menggunakan kipas angin atau pengering rambut untuk menghilangkan embun di kaca mobil.
4. Rem tidak pakem
Rem adalah komponen vital yang menentukan keselamatan Anda saat berkendara. Ketika berkendara di atas permukaan jalan yang basah, sistem pengereman mungkin menjadi kurang responsif. Air yang terjebak di antara kampas rem dan cakramnya dapat mengganggu kontak antara kedua komponen tersebut. Untuk menghindari kondisi ini, Anda perlu melakukan perawatan secara rutin untuk memeriksa kondisi minyak rem dan menggantinya, terutama jika mobil sudah mencapai 40.000 km. Anda juga perlu mengurangi kecepatan dan meningkatkan jarak aman dengan kendaraan di depan Anda saat berkendara di jalan basah.
5. Ban bocor
Ban adalah bagian dari mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan. Cuaca ekstrem dapat menyebabkan ban menjadi lebih rentan terhadap bocor, pecah, atau kempes. Hal ini disebabkan oleh adanya benda tajam, lubang, atau genangan air yang dapat merusak ban. Selain itu, suhu udara yang dingin juga dapat menyebabkan tekanan udara dalam ban berkurang. Untuk mengantisipasi masalah ini, Anda perlu memeriksa kondisi ban secara rutin, termasuk tekanan, ketebalan, dan pola tapaknya. Pastikan ban memiliki tekanan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ganti ban jika sudah menunjukkan tanda-tanda aus atau rusak. Bawa juga ban cadangan dan alat-alat bantu seperti dongkrak, kunci roda, dan pompa udara.