Build Your Dream (BYD) kini menjadi salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia, dengan penjualan lebih dari 6 juta unit di 70 negara dan 400 kota. Namun, perjalanan BYD menuju kesuksesan ini tidaklah mudah. BYD memulai bisnisnya sebagai perusahaan baterai yang berdiri di atas lahan sewa bangunan dengan jumlah 20 karyawan pada tahun 1995. Pendirinya adalah Wang Chuanfu, seorang ahli kimia yang bercita-cita membuat baterai yang lebih baik dan lebih murah.
Pada awalnya, BYD fokus pada pasar internasional dan menjadi pemasok baterai lithium-ion untuk produk telepon seluler dari merek-merek terkenal seperti Motorola dan Nokia. BYD juga terus melakukan inovasi dan penelitian untuk mengembangkan baterai yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Pada tahun 2000, BYD berhasil membuat baterai yang bisa diisi ulang dengan air, yang disebut sebagai baterai air.
Namun, Wang Chuanfu tidak puas dengan hanya menjadi produsen baterai. Ia bermimpi untuk membuat mobil listrik yang bisa menggunakan baterai buatannya sendiri. Untuk itu, ia memutuskan untuk masuk ke industri otomotif pada tahun 2003 dengan mengakuisisi perusahaan bernama Qinchuan Automobile Company, yang merupakan produsen kendaraan milik negara. Dengan demikian, BYD mendapatkan lisensi untuk memproduksi mobil di China.
BYD kemudian meluncurkan mobil pertamanya, yaitu BYD F3, pada tahun 2005. Mobil ini bukan mobil listrik, tetapi mobil bensin biasa yang meniru desain dari Toyota Corolla. Meski begitu, mobil ini laris manis di pasar China karena harganya yang murah dan fiturnya yang lengkap. BYD F3 bahkan menjadi salah satu mobil terlaris di China selama lima tahun berturut-turut.
Pada tahun 2007, BYD mendapat suntikan dana dari salah satu investor terkaya di dunia, yaitu Warren Buffett, yang membeli 10% saham BYD dengan harga 230 juta dolar AS. Buffett tertarik dengan visi dan potensi BYD dalam bidang mobil listrik. Dengan modal yang cukup, BYD akhirnya meluncurkan mobil listrik pertamanya, yaitu BYD F3DM, pada tahun 2008. Mobil ini merupakan mobil plug-in hybrid pertama di dunia, yang bisa beroperasi dengan baterai atau bensin. Mobil ini juga dilengkapi dengan panel sel surya di atapnya untuk mengisi daya baterai.
BYD terus berinovasi dan mengembangkan teknologi mobil listriknya. Pada tahun 2020, BYD meluncurkan baterai baru yang disebut sebagai BYD Blade Battery, yang diklaim lebih tipis, lebih aman, dan lebih tahan lama daripada baterai konvensional. Baterai ini juga bisa meningkatkan jarak tempuh dan performa mobil listrik. Pada tahun 2021, BYD mengembangkan teknologi DM-I super hybrid dan platform mobil listrik e-platform 3.0, yang menjadi dasar dari beberapa produk terbarunya, seperti Dolphin, Atto 3, dan Seal.
BYD juga tidak hanya memproduksi mobil listrik untuk pasar pribadi, tetapi juga untuk transportasi publik, seperti bus, truk, dan kereta. BYD juga telah mengekspor produk-produknya ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, BYD telah bekerja sama dengan Bluebird untuk menyediakan taksi listrik, dan dengan Transjakarta untuk menyediakan bus listrik. BYD juga telah memasarkan tiga model mobil listriknya, yaitu Dolphin, Atto 3, dan Seal, di Indonesia melalui pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Dengan prestasi dan kemajuan yang telah dicapai, BYD menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar produsen baterai, tetapi juga raksasa mobil listrik yang bisa bersaing dengan merek-merek ternama lainnya. BYD juga membuktikan bahwa ia bisa mewujudkan mimpinya untuk membuat mobil listrik yang ramah lingkungan dan berkualitas. BYD benar-benar telah membangun mimpi-mimpinya sendiri.